SAFETY DRIVING - Efek Tekanan Angin yang Terlalu Rendah Pada Ban
Efek Tekanan Angin
yang Terlalu Rendah Pada Ban
Ban adalah bagian mobil yang berhubungan langsung
dengan jalan sehingga untuk kondisi dan tekanan angin pada ban harus
diperhatikan. Walaupun kondisi ban relatif baik, namun dari sisi tekanan angin
pada ban juga harus diperhatikan. Berbagai resikopun dapat ditimbulkan oleh ban
mobil ketika tetap digunakan dalam kondisi kurang tekanan angin. Oleh karena
itu, sebagai pengendara mobil yang peduli dengan perawatan dan keselamatan
berkendara. maka harus memperhatikan dan menjaga tekanan angin pada ban agar selalu
dalam kondisi yang ideal.
Untuk mengetahui berapa tekanan angin yang ideal pada ban di
mobil anda, alangkah baiknya mengecek di buku pedoman/panduan pemilik
kendaraan. Alternatif kedua, anda bisa melihat data / tabel yang ada di bagian
body mobil sebelah kanan tepatnya ada di pilar B. Letak spesifiknya ada di
tiang yang bersinggungan dengan bagian belakang pintu depan sebelah kanan
(posisi rangka pintu pengemudi) .
Pada tabel itu tercantum tekanan angin untuk ban depan dan
ban belakang mobil anda. Agar tetap ideal tekanan bannya, bisa lakukan
pengecekan tekanan angin ban minimal setiap 1 bulan sekali.
Pada tips kali ini kami juga ingin meng-informasikan resiko
yang dapat terjadi jika sering menggunakan ban dalam kondisi tekanan anginnya
rendah. Resiko tersebut ada yang berakibat pada ban itu sendiri, ada juga yang
dapat mengakibatkan kecelakaan. Resiko-resiko yang dapat ditimbulkan antara
lain :
- Keausan telapak ban yang tidak rata, keausan ini bisa terjadi pada telapak ban mobil sebelah luar ataupun sebelah dalam ban. selain itu kawat yang berada di dalam ban juga bisa keluar jika digunakan dalam waktu yang lama dalam kondisi kurang angin, sehingga dapat mengurangi kekuatan ban.
- Handling steer lebih sulit, karena body mobil akan cenderung miring posisinya jika ada salah satu ban yang atau kurang tekanan anginnya. Terlebih lagi jika sedang melakukan manuver belok kanan atau belok kiri lebih akan terasa ketidak-seimbangannya.
- Bahan bakar lebih boros, mobil yang kurang tekanan anginnya pada ban, akan menambah traksi (gesekan ban dengan aspal). Sehingga tenaga mesin yang dikeluarkan juga lebih ekstra, secara otomatis penggunaan bahan bakar juga lebih boros.
- Ban lebih mudah pecah, karena sisi samping ban yang cenderung kurang kuat dalam menerima benturan. Sehingga saat kurang angin tetapi tetap digunakan dalam waktu yang lama, sisi samping ban tersebut bisa benjol dan semakin lama bisa mengakibatkan ban pecah.
- Ban akan lebih cepat retak, topangan ban yang kurang kuat dan cenderung melipat pada sisi samping dan bagian tengah ban, dapat menyebabkan ban tersebut retak dan akan mudah bocor sehingga dapat mengurangi usia pakai ban.
- Tidak maksimal dalam membuang air, saat melewati jalanan basah kembang ban harus dapat membuang air yang ada di permukaan jalan. Namun dengan ban yang tekanannya kurang, tentu akan mengurangi fungsi untuk membuang air sehingga beresiko aquaplaning terutama saat kecepatan tinggi.
Dengan banyaknya resiko yang dapat terjadi pada ban yang
tekanan anginnya rendah, maka lakukanlah pengecekan angin pada ban secara rutin
untuk mengurangi resiko-resiko tersebut di atas. Demikian tips kali ini dan
semoga bermanfaat.


This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete